Tradisionalis dalam agama Katholik adalah orang-orang Katolik yang menolak banyak perubahan dan error yang terjadi setelah Konsili Vatikan II.
Mereka percaya bahwa harus ada restorasi
bentuk liturgi, ibadah, dan presentasi dari ajaran Katolik yang berlaku
di Gereja Katolik sebelum Konsili Vatikan II (1962-1965).
Motto umum Tradisionalis:
We are what you once were.
We believe what you once believed.
We worship as you once worshipped.
If you were right then, we are right now.
If we are wrong now, you were wrong then.
Hal yang sama dari semua Tradisionalis adalah mereka tidak
menggunakan Missa Novus Ordo / Missa Paulus VI (Missa yang diformulasikan
Konsili Vatikan II dengan persetujuan 5 observer Protestant) yang umum
digunakan sejak penerapan hasil KV II
pada tahun 1969. Mereka setia pada Missa Latin Tridentine*, biasa disingkat TLM (Tridentine Latin Mass) yang ditetapkan oleh Santo Paus Pius V pada tahun
1570 sebagai “mass for all time” berdasarkan hasil Konsili Trent .
Konsili Trent (1545-1563) adalah perwujudan
kontra-reformasi. Konsili ini bertujuan mengklarifikasi iman Katholik pada bagian-bagian yang
diperdebatkan, mengutuk Protestanisme sebagai bidaah, dan memperbaiki kesalahan-kesalahan otoritas Gereja
Katholik.
Konsili ini mengakhiri era Gereja Katholik abad pertengahan yang
penuh korupsi, penyimpangan dan penyalahgunaan kekuasaan. Penjualan surat indulgensi yang memicu gerakan
Reformasi Protestan pun dilarang.
*Tridentine adalah nama latin dari kota Trento, di Italia,
tempat Konsili Trent dilaksanakan.
Ada 4 posisi yang dianut para traditionalist:
1. “Good standing” Tradisionalist
Recognize Pope: Yes
Resist
Vatican II Errors: No
Kelompok ini menolak Missa Novus Ordo hanya
karena itu bukan "spiritualitas" mereka dan terikat pada Missa Latin
Tradisional hanya karena keutamaan "kharisma" mereka. Mereka secara prinsip menerima Konsili Vatikan II, dan menganggap perubahan
yang berhubungan dengan Konsili itu
(seperti Missa Novus Ordo, Ritus Sakramen Baru, dan Cathechism of the
Catholic Church) sebagai sah. Mereka
berada di dalam struktur resmi Gereja dan diam saja terhadap error Konsili
Vatikan II, karena mereka berusaha mengambil hati para Uskup lokal.
Mereka adalah :
Priestly Fraternity of St Peter (FSSP),
Institute of Christ the King Sovereign Priest (ICKSP), Sons of the Most Holy
Redeemer, dll.
Simbol FSSP |
Simbol ICKSP |
2. “Recognize and resist” Traditionalist
Recognize
Pope: Yes
Resist
Vatican II Errors: Yes
Kelompok ini menolak Missa Novus Ordo karena perubahan
struktur liturginya yang memiliki
tendensi Protestan. Mereka bergerak di
luar struktur resmi Gereja, meskipun mereka adalah bagian dalam Gereja
dan menegaskan kesetiaan kepada
Paus dan Gereja. Mereka melihat banyak perubahan pasca-Konsili Vatikan II yang secara doktrin maupun pastoral tidak dapat diterima. Kelompok
terbesar di posisi ini adalah Society of Saint Pius X.
Simbol SSPX |
3. Sedevacantist
Recognize
Pope: No
Resist
Vatican II Errors: Yes
Kelompok ini menolak Missa Novus Ordo dan
menolak mengakui para Paus sejak Konsili Vatikan II karena menganggap mereka heretics
(bidaah) dan Paus palsu (anti-pope) . Istilah Sedevacantist berasal dari frase Latin sede vacante
("ketika kursi / tahta Saint Peter kosong"). Dengan tidak
mengakui Paus, mereka bersifat skismatik dan berada diluar Gereja.
Contoh: Society of Saint Pius V (SSPV),
Most Holy Family Monastery, Congregation of Mary Immaculate Queen (CMRI).
Simbol CMRI |
4. Convalivist
Recognize
Pope: No
Resist
Vatican II Errors: Yes
Kelompok ini mengklaim bahwa para Paus
post-Konsili Vatikan II adalah Paus-paus palsu, dengan alasan yang sama dengan
Sedevacantists, dan mereka memilih orang
lain dia sebagai Paus melalui Konklav
(pemilihan Paus) yang illegal. Dengan tidak mengakui Paus, mereka bersifat
skismatik dan berada diluar Gereja.
Contoh : True Catholic Church, Palmaryan Catholic
Church, dan pengikut Pope Michael (David Bawden).
Antipope Pius XIII (paus palsu True Catholic Church) |
Antipope Gregory XVII (paus palsu Palmaryan Catholic Church) |
Antipope Michael (paus palsu dengan pengikut 30 orang) |
tulisan yang sangat bagus...sepertinya pengetahuan kamu sangat baik ttg kekatolikan..sungguh saya sangat terharu:)
BalasHapusTrimakasih pencerahannya... semoga mereka yang memisahkan diri dari Gereja katolik KV II mendapatkan terang Roh Kudus untuk kembali pada doa Sang Kristus... Semoga Mereka Semua Menjadi Satu....
BalasHapus