Selasa, 04 Agustus 2015

Hanya karena serang Ahok, Ikhsan Modjo dituduh rasis

Ikhsan Modjo - Lie Claudia Chandra, pasangan calon walikota dan calon wakil walikota Tangsel 

Calon Walikota Tangerang Ikhsan Modjo dituding rasis oleh para orang dungu hanya karena menyerang Ahok. Sebagai orang Tionghoa, setau saya rasis adalah anggapan bahwa rasnya superior dari ras lainnya dan juga kebencian terhadap ras lain. Apakah menyerang Ahok termasuk sebagai kebencian terhadap sebuah ras ?

Ikhsan Modjo dan wakilnya, Li Claudia Chandra, bersama wanita-wanita etnis Tionghoa

Sebagai orang Tionghoa yang punya otak dan mental yang sehat, jawaban saya adalah tidak. Namun mungkin beda untuk orang-orang dungu fanatik yang membabi buta membela Ahok. Bagi mereka, siapapun yang menyerang Ahok berarti menyerang etnisnya Ahok. Meskipun orang yang mereka tuduh berpasangan dengan wakilnya yang seetnis dengan Ahok, Li Claudia Chandra.

Ikhsan Modjo menyerang Ahok tanpa mengucap kata kotor apapun

Double Standard

Disini terlihat jelas adanya double standard yang digunakan sebagian pendukung Ahok yang fanatik buta membela. Mereka senang dan bangga dengan omongan Ahok yang terus menerus mengeluarkan kata tai untuk menghina DPRD ketika diwawancara tentang hak angket DPRD. Meskipun Ahok menghina orang dengan kata kasar, mereka tidak menyebut Ahok rasis. Bahnkan ketika Ahok menghona nenek nya anggota DPRD, yang sebenernya innocent, mereka juga menganggap itu bukan rasis. Mereka malah bangga mendengar omongan Ahok yang tidak seperti gubernur tetapi seperti preman pasar.

Wawancara Ahok penuh tahi yang dikagumi pendukungnya

Terhadap Ikhsan Modjo, mereka menggunakan standar yang sangat berbeda. Pada twit nya, Ikhsan Modjo cuma menulis "Selamat pagi. Mandi pagi tadi apakah sudah mengeluarkan Ahok semua?" Pada kalimat ini Ikhsan tidak mengeluarkan kata-kata kotor sedikitpun. Kata "Ahok" disini bisa berarti apapun, tidak harus sesuatu yang kotor, karena konteks nya mandi, bukannya buang air besar.

Namun, hanya kerena twit yang sama sekali tak berisi kata kotor dan rasis apapun, mereka menyebut Ahok rasis. Sebaiknya jangan mencoba memahami logika mereka. Bahkan ketika kita mabok pun logika nya masih lebih baik daripada mereka. Seorang pendukugn Ahok yang waras pun menceritakan kisahnya bahwa dia dipancing-pancing untuk menuduh Ikhsan rasis, namun ia tak mau terjebak dalam standar ganda mereka. Hal itu bisa dilihat di ://hansdavidian.com/ikhsan-modjo-ahok-tai-dan-konsistensi-kita/.


Salam Indonesia Raya,


Patrick Ong

Senin, 03 Agustus 2015

Visi-Misi pasangan Ikhsan Modjo - Lie Claudia Chandra

Ikhsan Modjo - Lie Claudia Chandra adalah pasangan calon walikota dan wakil walikota Tangsel yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Demokrat. Berikut visi-misi mereka  :

 Ikhsan Modjo - Lie Claudia Chandra
Bersama Benahi Tangsel!





Visi:  Tangerang Selatan Kota Cerdas

Tangerang Selatan Kota Cerdas adalah wilayah perkotaan dengan warga berkualitas hidup tinggi dan bahagia didukung dengan sarana dan pra-sarana kota berteknologi tinggi, ramah gender dan lingkungan.

Penjabaran visi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tangerang Selatan adalah kota Sejahtera, artinya kota yang mampu meningkatkan kapasitas penduduknya untuk mengembangkan potensi ekonomi warganya secara adil dan merata. Terbangunnya infra struktur kota yang mendukung efisiensi mobilitas warga yang aman, komunikasi dan kemudahan distribusi barang dengan teknologi tinggi, dan stabil sehingga kualitas hidup meningkat dan mampu menarik investasi dan dunia usaha.

2. Tangerang Selatan adalah kota nyaman dan ramah sosial, artinya kota yang nyaman bagi semua, termasuk anak-anak, perempuan, kelompok lanjut usia, warga berkebutuhan khusus (difabel), dan warga pra-sejahtera. Akses kesehatan dan pendidikan berkualitas bagi semua warga Tangerang Selatan tanpa terkecuali harus terbuka dan murah.  

3. Tangerang Selatan adalah kota Hijau, artinya kota yang mengarusutamakan kelestarian lingkungan dan pengurangan risiko bencana dalam perencanaan tata-kota dan pelaksanaan pembangunan kotanya.



Misi:

Untuk mewujudkan visi “Tangerang Selatan Kota Cerdas” dicapai dengan 5 (lima) misi pembangunan jangka panjang Tangerang Selatan 2016-2025, sebagai berikut:

1. Membangun kultur pemerintahan kota yang bersih, kompeten, transparan dan berorientasi melayani warga Tangerang Selatan dengan meningkatkan efisiensi birokrasi melalui penggunaan teknologi, membangun mekanisme pengawasan untuk menjaga akuntabilitas birokrat dan meningkatkan kesadaran warga agar berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan mengawasi jalannya pemerintahan dan pembangunan kota.

2. Meningkatkan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana kota sesuai dengan pertumbuhan populasi kota Tangerang Selatan terutama dalam sector transportasi, kesehatan, pendidikan, perdagangan dan jasa, komunikasi, sumberdaya air dan listrik agar hasil pembangunan kota bermanfaat bagi semua warga Tangerang Selatan secara adil termasuk perempuan, anak-anak, warga lanjut usia (lansia), warga berkebutuhan khusus (difabel) dan kelompok social lainnya.

3.  Mengembangkan potensi perekonomian warga Tangerang Selatan dengan pengadaan pelatihan teknis, memfasilitasi permodalan dan pemasaran usaha kecil dan menengah secara merata menuju kota Tangerang Selatan sebagai kota pusat industry kreatif, digital, dan kuliner.

4. Melaksanakan pembangunan kota berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan tanpa mengurangi kesempatan bagi generasi muda Tangerang Selatan untuk menikmati kehidupan asri tanpa polusi dan tangguh terhadap ancaman bencana dengan menjaga ekologi air, tanah, dan udara.

5. Menjaga stabilitas dan keamanan kota dengan mengakui dan bangga atas identitas wargakota Tangerang Selatan yang beragam dan saling menghargai antar etnis dan umat beragama.