1. Pasukan Jerman memasuki Sudetenland untuk melindungi warga Jerman di wilayah tersebut. Aneksasi Cekoslovakia lebih didasarkan pada fakta bahwa warga minoritas Jerman diwilayah tersebut ditindas habis-habisan oleh pihak Ceko selepas kejatuhan Kekaisaran Austria Hungaria dalam Perang Dunia I. Der Fuhrer yang geram terhadap hal tersebut mengancam Cekoslovakia untuk menghentikan aksinya tersebut atau menghadapi tindakan selanjutnya dari pihak Jerman Reich. Persoalan tersebut diselesaikan dalam Konfrensi Muinch namun tindakan Cekoslovakia yang terus mengintimidasi warga Jerman membuat Jerman memutuskan untuk menganeksasi negara tersebut dan memasukannya ke Jerman Reich untuk melindungi warga Jerman di wilayah tersebut.
2. Pembebasan wilayah industri Ruhr dan wilayah Rhein (Westphalia). Wilayah tersebut merupakan bagian dari Jerman yang dirampas oleh Sekutu melalui tangan LBB. Selepas kejatuhan Das Zwein Reich dalam Perang Dunia I, Sekutu melalui LBB merampas wilayah tersebut dengan mendirikan zona perlindungan dibawah kendali LBB. Prancis melakukan tindakan selanjutnya dengan merampas daerah industri Jerman dengan alasan Jerman terlambat membayar uang kompensasi perang padahal perekonomian Jerman sudah dijatuhkan oleh bankir-bankir Kapitalisme yang berkiblat pada Sekutu. Der Fuhrer Adolf Hitler melihat hal tersebut sebagai penghinaan terhadap martabat bangsa Jerman, membawa pasukannya ke wilayah tersebut dan mengembalikan kedaulatan bangsa Jerman di sepanjang garis Rheinland kembali.
3. Dalam masalah Danzig Prusia Barat, Jerman sudah menawarkan sebuah solusi damai untuk penyelesaian masalah Jerman-Polandia. Diantara bangsa Jerman dan Polandia memang dalam sejarah selalu terlibat pertikaian namun Reich Ketiga dibawah Adolf Hitler tidak mau menggunakan kekerasan untuk merebut wilayah Prusia Barat. Betapapun Polandia dipandang sebagai musuh alami bagi Jerman, Fuhrer tetap mengusahakan suatu penyelesaian damai untuk mengakhiri permusuhan antara kedua negara dan mengembalikan Prusia Barat kepangkuan Jerman Reich. Der Fuhrer bahkan menawarkan sebuah daerah industri berat di Cekoslovakia untuk ditukar dengan Prusia Barat yang artinya menukar sebuah daerah vital bagi industri Reich dengan wilayah Reich yang seharusnya. Pengorbanan yang dibuat oleh Fuhrer tersebut untuk memastikan bahwa sengketa tersebut berakhir dengan damai. Namun Polandia menolak tawaran tersebut dengan dukungan Inggris dan Prancis. Bahkan disaat Jerman sedang memikirkan perundingan damai dengan Polandia, Polandia malah menyiapkan pasukannya untuk sebuah kampanye militer ke wilayah Jerman. Bahkan para petinggi militer Polandia sudah bersiap-siap hendak melakukan operasi militer menyerang Jerman pada bulan Februari 1939 sekitar 7 bulan sebelum Der Fuhrer Adolf Hitler mengeluarkan perintah kepada Wehrmatch untuk memulai serangan terhadap Polandia.
4. Jerman berusaha untuk menghentikan perang dengan Inggris dengan cara membiarkan pasukan Sekutu lolos dari Dunkrik sebagai pesan bahwa Der Fuhrer ingin berdamai dengan pihak Inggris. Fuhrer bahkan menyatakan bersedia berunding dan membujuk sekutu Timur Jauhnya yaitu Jepang untuk tidak mengancam wilayah koloni Inggris di Timur Jauh sebagaimana yang kita ketahui bahwa sekalipun Jepang membenci pihak Barat namun Jepang akan menghargai siapapun dari pihak Barat yang bersedia membuat perjanjian dengan Axis. Tawaran tersebut ditolak oleh Inggris yang menyebabkan peperangan semakin berlaurt-larut.
5. Blunder yang dilakukan USSR terhadap Finlandia dan Rumania yang mengancam dua negara pro Axis tersebut membuktikan ketidakseriusan Stalin dalam menghargai kepentingan Jerman sebagai mitranya dalam pakta non agresi. Jerman merasa terancam lalu meluncurkan Barbarossa untuk menghentikan invasi Bolshevisme yang memang sejak awal tidak dapat dipercaya sebagai rekan.
6. Tawaran perdamaian dari pihak Jerman dan Italia terhadap USSR setelah kekalahan besar di Stalingrad. Hitler dan Mussolini bertemu beberapa saat setelah pasukan Jerman dan sekutu-sekutunya dipukul mundur dari kota Stalingrad oleh Tentara Merah. Mussolini mengusulkan sebuah perundingan damai dengan USSR dan mengakhiri peperangan panjang di Front Timur. Pandangan Mussolini tersebut didorong fakta bahwa Sekutu Barat juga berusaha untuk mendesak kekuatan Axis dari wilayah Barat sehingga penghentian peperang di Front Timur akan menyelamatkan banyak sumber daya yang dapat digunakan untuk mengantisipasi serangan Sekutu Barat. Hitler yang bimbang akhirnya menyetujui saran sahabatnya tersebut dan perundingan disiapkan dengan Swedia sebagai moderator dari perundingan Axis dan USSR tersebut. Namun karena istilah Unconditional Surrender maka Sekutu menutup segala akses penyelesaian diplomatik terhadap peperangan.
Refrensi:
Facebook Das Bumorix
Refrensi:
Facebook Das Bumorix
Tidak ada komentar:
Posting Komentar